Tingkat Penguasaan Materi Aturan Berlalu-Lintas Siswa Sekolah Dasar Setelah Sosialisasi Tertib Berlalu-Lintas
DOI:
https://doi.org/10.52920/jkpmsenyum.v1i2.42Keywords:
aturan berlalu-lintas, siswa sekolah dasar, tertib berlalu lintasAbstract
Jalan Denpasar-Gilimanuk adalah jalan utama yang melewati Kabupaten Tabanan, penghubung Bali Barat dan Timur. Sering terjadi kemacetan, bahkan kecelakaan pada jalan terebut. Sehingga perlu pemberian bekal pengetahuan tentang aturan berlalu-lintas yang baik. Sebagai upaya pencegahan, sebaiknya bekal disampaikan saat usia dini. Salah satu upaya pencegahan dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Manajemen Transportasi Jalan Poltrada Bali adalah pemberian sosialisasi tertib berlalu-lintas di SD Muhammadiyah Tabanan. Karena sasarannya adalah anak sekolah dasar, maka kegiatan dikemas dalam bentuk permaianan dan diskusi ringan tentang aturan berlalu-lintas. Metode yang digunakan adalah Pendidikan masyarakat (anak sekolah dasar) tentang persiapan berkendara untuk anak, etika menyeberang, etika berkendara, serta materi lampu dan rambu lalu-lintas. Selanjutnya untuk penajaman materi, siswa diajak untuk bermain, yaitu permainan ular tangga rambu lalu-lintas. Siswa terlihat antusias dan aktif melakukan permainan. Berdasarkan hasil post-test yang dilakukan diakhir kegiatan diketahui nilai rata-rata siswa 92, dimana 4 orang memperoleh nilai 100. Rata-rata tingkat penguasaan untuk materi: 1) Persiapan berkendara sebesar 93%; 2) Lampu Lalu-Lintas seesar 60%; 3) Rambu Lalu-Lintas sebesar 94%; 4) Etika Menyeberang sebesar 89%; dan 5) Etika Berkendara sebesar 96%. Dengan demikian, tingkat penguasaan tertinggi pada materi Etika Berkendara dan terendah pada Lampu Lalu-Lintas. Oleh karena itu, perlu ada inovasi lain yang bisa membantu siswa lebih memahami tentang lampu lalu-lintas. Namun secara umum kegiatan sosialisasi ini terbukti dapat memberikan pemahaman tentang materi tertib berlalu-lintas dengan baik. Selanjutnya diharapkan pemahaman ini dapat dijadikan bekal mereka untuk bersikap yang baik saat berkendara ketika menginjak usia remaja, serta adanya inovasi bentuk lain sosialisasi berlalu-lintas yang baik.
References
Block, James h. (1971). Introduction to Mastery Learning: Theory and Practice. New York: Holt, Rinehart and Winston Inc.
Hidayati, N . & Erwanda, A. (2019). Analisis Perilaku Lalu Lintas Pengguna Jalan di Sekitar Simpang Gendengan. Traffic Accident Research Centre Journal of Indonesia Road Safety. Vol.2.No.1. April 2019. P.1-20.
Irawan, A. (2015). Gambaran Kenakalan Berlalu Lintas Pada Remaja dan Faktor-Faktor Penyebab. Jurnal Ecopsi, Vol.2.No.3 (2015).
Lailiyah, K & Anggrahini, E. (2018). Menanamkan Pendidikan Karakter Disiplin Melalui Pengenalan Simbol Berlalu-Lintas. Prosiding Seminar Nasional “Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter Guna Mempersiapkan Daya Saing Kompetensi Abad 21”. Purwokerto: UM Purwokerto Press (Anggota APPTI).
Setyowati, D.L., dkk. (2018). Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Pada Siswa Sekolah Menengah Atas di Kota Samarinda. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. Vol.7.No.3. September-Desember 2018.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Semangat Nyata Untuk Mengabdi (JKPM Senyum)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.